Pages

Rabu, 17 Desember 2014

New Employee at PT. Rekayasa Industri (part 1)

Udara di penghujung tahun 2011 ini sedikit kering. Saat itu saya sedang menikmati masa-masa santai dimana hari ini memasuki minggu ke-dua dari tanggal resigned saya ketika ponsel saya berdering. Sebuah nomor dengan kode wilayah kota Jakarta tertera di layar. Terlintas ingatan saya dimana dua minggu lalu kode area telepon yang sama juga menguhubungi saya dan ternyata itu adalah dari pihak HRD perusahaan tempat saya bekerja. Beliau meminta saya mempertimbangkan kembali pengunduran diri saya, mengingat tidak mudah mencari tim keuangan yang solid dan tahan banting untuk berada di pedalaman serta work under pressure. Tetapi tekad saya sudah bulat, prinsip tetap menjadi sebuah prinsip.

Keluar dari lamunan singkat tadi, saya segera menjawab panggilan di ponsel saya. Setelah beberapa percakapan singkat, senyum saya terkembang saat mengakhiri panggilan telepon tersebut. Saya diundang untuk menghadiri sebuah interview untuk sebuah perusahaan bernama Rekayasa Industri.
Saya mulai mengingat lagi kapan saya mengirim lamaran ke perusahaan tersebut. Sejauh yang saya ingat, saya hanya mencoba memasuki lamaran ke PT. Lekom Maras dan beberapa hari yang lalu saya baru pulang dari Jakarta untuk memenuhi panggilan interview di gedung Ratu Prabu I di daerah TB Simatupang. Akhirnya tanpa pikir panjang saya mencoba mencari tau tentang perusahaan tersebut dari mesin pencari di internet. Tidak sulit untuk menemukan apa yang saya cari. Link menuju perusahaan tersebut langsung saya dapatkan. Saya mulai menjelajah profile company yang tersaji di www.rekayasa.com . Semua yang saya ingin ketahui tersaji di sana. Akhirnya setelah beberapa menit mengeksplorasi, saya menemukan titik temu yang mengingatkan saya kepada kapan tepatnya saya mengajukan lamaran ke perusahaan ini. Rekayasa Industri adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang engineering,  procurement, construction dan comissioning untuk melayani pabrik-pabrik industri skala besar. Salah satu project yang baru ditandatangani adalah membangun compressor untuk PT. Conocophilips Indonesia. Ya , disitulah letak benang merahnya. Perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya merupakan salah satu contractor di PT. Conocophilips Indonesia. Dan saya langsung ingat bahwa beberapa bulan lalu saya mendapatkan informasi dari rekan kerja saya tentang project pembangunan compressor ini. Saat itulah saya memasukkan lamaran dengan niat awal "hanya iseng", saat itu tidak ada sama sekali rencana untuk berhenti dari pekerjaan saya.

Alhamdulillah proses interview sudah berhasil saya lewati. Beberapa tahap berikutnya membuat saya beberapa kali bolak-balik Palembang - Jakarta mengingat kantor pusat PT. Rekayasa Industri dan PT. Conocophilips Indonesia berada di Jakarta. Kali pertama saya menjejakan kaki di kantor pusat yang berada di daerah kalibata saya dikenalkan dengan rekan-rekan yang nantinya akan bekerja di remote area juga. Sedangkan untuk kantor PT. Conocophilips Indonesia yang berada di gedung Ratu Prabu II di jalan TB Simatupang, saya sudah mengunjungi kantor ini sebelumnya. Akhirnya dengan proses yang cukup panjang saya resmi bekerja di PT. Rekayasa Industri per tanggal 1 Desember 2011. Saat saya bergabung, project ini masih belum sepenuhnya berjalan. Jadi posisi yang saya tempati yaitu sebagai project secretary untuk tim Conocophilips. Di posisi ini saya banyak belajar hal baru, hal yang belum pernah saya jalani sebelumnya. Mempunyai tim dengan beberapa orang ekspatriat yang tidak bisa berbahasa Indonesia, menjadikan saya lebih menguasai percakapan sehari-hari dalam bahasa inggris. Inilah mengapa semua hal mulai dari interview mengharuskan saya menguasai bahasa inggris, setidaknya untuk berkomunikasi. Ditempatkan di remote area bukan hal baru bagi saya, pekerjaan saya sebelumnya hanya berjarak 1 jam dari lokasi saya sekarang. Tetapi, menjadi satu-satunya wanita diantara ratusan pria adalah pengalaman pertama yang saya jalani dengan santai dan bahagia.

Sebagai project secretary dengan lokasi kerja di remote area, saya mempunyai schedule 16 hari kerja dan 12 hari libur. Artinya adalah setelah berkerja selama 16 hari, maka saya akan mendapatkan libur 12 hari. Pada saat libur ini saya bisa pulang ke Palembang untuk menikmati kehidupan kota sebelum kembali ke lokasi terpencil lagi. Biasanya hal awal yang saya lakukan adalah mengunjungi salon langganan saya, setiap jengkal tubuh ini sangat membutuhkan perawatan setelah berjuang dengan iklim dan lingkungan di remote area.Sisanya saya gunakan untuk berkumpul dengan keluarga tercinta, teman-teman, travelling, atau sekadar istirahat di rumah dengan membaca buku atau menonton drama korea terbaru. Kembali ke kegiatan saya di remote area, saya bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore. Toolbox meeting di tiap jam 6 pagi mengharuskan saya sudah sarapan pada jam 05.30 pagi. Coffe break pada jam 09.00 dan 15,00, lalu istirahat pada jam 11.30 hingga pukul 13.00. Pada jam istirahat saya kembali ke camp untuk makan dan tidur siang. Begitulah kegiatan sehari-hari yang saya jalani, saya begitu menikmatinya. Pada malam hari biasanya saya dan rekan-rekan kerja berkumpul di gazebo untuk mengobrol. Biasanya kami juga bernyanyi bersama di ruang karaoke. Dengan makanan yang setiap harinya tersaji nikmat dan sehat, saya menjadwalkan untuk melakukan treadmill minimal tiga kali dalam satu minggu agar perut saya tidak membuncit. Dalam kondisi tertentu terkadang pada malam hari saya tidak keluar dari kamar. Sedikit mendeskripsikan kamar saya yang terdiri dari satu ruang yang berisi satu tempat tidur, satu lemari, satu meja kerja, satu jendela, dilengkapi dengan pesawat telepon dengan koneksi internet, TV LED dan AC. Di dalam kamar saya juga terdapat kamar mandi dengan shower air panas dan dingin, satu washtafel dan rak kaca, juga satu toilet. Tim laundry ditugaskan untuk mencuci baju-baju karyawan yang ada di sini, juga untuk pembersihan kamar dilakukan oleh tim room maid. Fasilitas yang cukup dan memadai ini membuat rasa jenuh berada di remote area drastis berkurang. Alhamdulillah.

Berikut rekam kebahagiaan itu, tak peduli walaupun berada di tengah hutan :D

outfit kerja setiap hari
kunjungan ke pembangunan temporary facility di daerah peninggalan



satu-satunya wanita yang on-duty saat itu
 
keriuhan di waktu coffee break, berkumpul di meja kerja saya ;)




karaoke time!
keusilan di tengah hutan ya begini :p

kebersamaan

Yup, beberapa foto yang terekam selama saya bekerja di remote area. Tidak begitu lama kebersamaan ini karena di akhir tahun 2012 saya pindah ke posisi lain di project ini. Kisah saya selanjutnya bisa dibaca pada link berikut  New Employee at PT. Rekayasa Industri (part 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar