Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

suatu akhir

Diam
Diam itu bukan berarti tak sedih
Juga belum tentu bahagia
Diam itu hanya tak mau berfikir keras (lagi)
Semoga semua yang terjadi sebanding dengan apapun itu di masa depan nanti
Pergilah kamu, orang yang "pernah" sangat berarti

*satu hari di keheningan malam

Kamis, 29 November 2012

GatNas Juventus Club Indonesia ke -6 di Bandungan Indah Waterpark Semarang #6athnasJCI

Gathering Nasional Juventus Club Indonesia adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh juventini se-Indonesia. Kegiatan ini diadakan untuk menjalin silaturahmi antar sesama juventini baik yang satu wilayah maupun berbeda daerah se-Indonesia dimana biasanya hanya bertemu di dunia maya melalui sosial media. Dengan adanya kegiatan ini, juventini bisa saling mengenal, bertemu secara langsung dan mengadakan kegiatan bersama. Sebagai anggota yang baru bergabung dengan JCI sebagai Fans Klub resmi Juventini Indonesia, maka saya tidak mengikutin Gathering Nasional sebelumnya. Gathering Nasional ke-6 tahun ini diadakan di kota Semarang dimana JCI Chapter Semarang yang menjadi tuan rumah. Kegiatan dilakukan pada tanggal 16 - 18 November 2012. Yah, cukup sekian sedikit penjelasan mengenai title di atas :D. Sekarang mari saya lanjutkan dengan kegiatan persiapan sampai dengan akhir dari perjalanan saya ini . . .
Acara ini diikuti oleh banyak peserta dari berbagai chapter se-Indonesia. Dari chapter Palembang ada 9 orang yang akan mengikuti kegiatan ini (including of me) yaitu saya, Nando, Robby, Rahmad, Arpian, Ican, Jaka, Meldie dan Momo. Hal pertama yang dilakukan yaitu mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran sebesar Rp. 250.000,-. Pendaftaran dilakukan beberapa bulan sebelum kegiatan berlangsung. Untuk chapter Palembang, pendaftaran dilakukan secara berkelompok, jadi saya hanya menitipkan data untuk didaftarkan ke panitia. Setelah mendaftarkan diri, kami melakukan persiapan dengan membahas masalah transportasi untuk mencapai Semarang. Setelah beberapa kali melakukan multichat maka diperolehlah keputusan yaitu kami menuju ke Semarang dengan menggunakan dua mobil pribadi (milik Ican dan Nando). Selain alat trasportasi, dibahas juga mengenai biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama perjalanan dari dan sampai kembali lagi ke Palembang. Setelah semuanya fixed, maka kami tinggal menunggu hari yang ditunggu-tunggu yaitu tanggal 14 November 2012 nanti kami mulai berangkat menuju Semarang.

Selasa, 27 November 2012

JUVENTUS in my blood

JUVENTUS
Untuk para Juventini di seluruh dunia pasti sudah mengenal klub bola yang berasal dari Italia ini.
Sebenarnya saya sudah mulai mengenal klub yang dijuluki "the Old Lady atau si Nyonya Tua" ini sejak tahun 1999 dimana pada saat itu saya masih duduk di bangku SMP kelas 1.
Riwayat mengapa saya bisa jatuh cinta dengan klub hitam putih ini cukup unik. Bukan karena saya seorang penggemar olah raga sepak bola, tetapi karena melihat  warna kostum hitam-putihnya. Ya, hitam-putih adalah warna favorit saya.
Pada awalnya saya tidak pernah tertarik sama sekali untuk menonton pertandingan sepakbola yang banyak ditayangkan di televisi. Tetapi saat itu libur sekolah dan sayapun menginap di rumah sepupu saya. Sepupu saya ini sangat mencintai pemain bola yang berasal dari Inggris yaitu David Beckham.

Kamis, 18 Oktober 2012

Ketombe. Basmi dengan Selsun!!!

Selsun? Ya, Selsun. Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui apa itu "selsun". Selsun adalah salah satu merk shampo. Tidak sedikit orang yang mengalami masalah rambut yang satu ini, yaitu ketombe. Sebelumnya, saya juga mengalami hal yang sama. Saya menderita ketombe sejak berkerja di salah satu tambang gas di daerah Sumatera Selatan. Hal tersebut mengharuskan saya tinggal di camp yang sudah disediakan oleh perusahaan. Karena camp tersebut berada di pedalaman dan tidak terjangkau oleh air PDAM, maka kami mendapatkan air dari pengolahan air sungai terdekat dengan menggunakan water purifier. Entah memang kulit kepala saya yang terlalu sensitif dengan air itu, atau memang kandungan yang ada di air yang menyebabkan kulit kepala saya menjadi tidak sehat. Apalagi saya adalah wanita yang menggunakan hijab, sehingga hampir 12 jam dalam sehari kulit kepala saya sedikit tidak bisa bernafas dengan baik. Bisa jadi dari faktor tersebut yang mengakibatkan kulit kepala menjadi tidak sehat.

Senin, 09 Juli 2012

Cinta

Title kali ini yaitu "cinta", tapi saya tidak akan membahas mengenai cinta yang saya punya saat ini. Saya hanya ingin sekedar share mengenai cinta yang datang dan pergi dari kehidupan semua orang. Semua cinta itu indah. Ya, menurut saya itu absolut. Apapun bentuk dan cara berakhirnya cinta itu, semua memiliki awal yang indah. Awal dimana bisa membuat mood berubah drastis. Ya, mencintai bisa membuat manusia tiba-tiba berubah menjadi bukan dirinya. Hal itu juga terjadi pada diri saya tentunya. Jatuh cinta pada seseorang itu bisa membuat otak sedikit tersita untuk hal-hal yang tidak biasa kita fikirkan. Darah yang mengalir di dalam tubuh pun rasanya berubah warna menjadi "pink". Emosi menjadi lebih terkendali. Tak sadar senyum-senyum sendiri di berbagai tempat umum. Wajah menjadi cerah dan ceria. Dan dengan semua aura positif lainnya. Itulah indahnya cinta.
TETAPI. Mengapa saya menulis kata "tetapi" dengan full of capslock??? Karena ketika rasa cinta itu hilang, semua akan berubah. DRASTIS. Banyak hal yang menyebabkan hilangnya rasa cinta.

Facebook

Jadi ceritanya, saya dengan isengnya flash back ke beberapa tahun yang lalu. Bukan hanya sekedar mengingat-ingat atau membayangkan, tapi saya membuka kembali semua cerita lama di facebook. Iya, facebook. Saya rasa hanya sedikit manusia yang tidak mengenal jejaring sosial yang satu ini. Selain menjadi tempat menyambung tali silaturahmi, juga sekarang banyak dipakai untuk mengais sesendok berlian. Hehehe.
Cukup membahas tentang apa itu facebook. Kembali ke topik awal. Setelah saya membaca berbagai kisah yang tertulis dalam beberapa tahun terakhir sejak saya membuka akun itu, ada beberapa hal yang bisa saya simpulkan.
  • Saya adalah seorang nocturnal, orang yang berkegiatan di malam hari dan tidur di siang hari (baca : kalong). Hahaha, hampir tiap hari saya mengeluh mengenai jam tidur yang hampir selalu di atas jam 12 malam. 

Jumat, 18 Mei 2012

si Pacar

Senja mempertemukan kita di detik yang indah itu.
Pelangi berharap hujan segera menjembatani semburat kesejukan.
Kicau burung mendendangkan nada termerdu di semesta.
Begitu sederhana terpatri di relung jiwa.
Kau, yang tak pernah terlintas sebelumnya.
Senyum simpul untuk semua rasa ini.
Terima kasih cinta.

Itulah sebait kata dari kisah ini.
Setelah cukup lama bergelut dengan status "jomblo", akhirnya kali ini saya mempunyai status yang berbeda "in a relationship". Hahaha. Lucu memang. Saya sebenarnya bukan type orang yang suka mempublikasikan mengenai kehidupan percintaan. Tapi kali ini saya merasa beruntung, ditemukan dengan orang yang sederhana di pertemuan yang sederhana, tetapi bisa membuat saya merasa tidak sederhana.

Kamis, 17 Mei 2012

Holiday at Belitung Island

Yah, sebenarnya beberapa orang yang menghubungkan Title dengan tanggal terbitan entri kali ini pasti bilang aneh. "HOLIDAY" di bulan Mei yang jelas2 bukan waktunya libur panjang. Tapi yah, that was my holiday. :D
Lanjut yah, jadi liburan ini dilaksanakan setelah menyelesaikan kewajiban di pedalaman Sumatera untuk periode bulan (gayanya kayak abis diajak perang aja ya), dan waktunya berliburrrrrr..

07.05.12
Hari pertama di perjalanan ini dimulai dengan bangun sebelum subuh. Berhubung saya memesan tiket first flight tujuan jakarta, maka pukul 05.30 sudah harus check in di airport. Tiket tujuan Palembang - Jakarta dan Jakarta - Belitung sudah saya pesan 20 hari sebelum waktu keberangkatan. Maklum, tempat kerja yang jauh dari perkotaan memaksa saya harus mempersiapkan semuanya selagi masih berada di kota. Taxi yang sudah saya pesan pada malam kemarin sudah tiba pada pukul 04.15 pagi. Padahal saya memesan untuk jam 5 pagi. Tapi no matter lah, secara abang sopir taxinya rela menunggu sampai kami siap untuk pergi. Waktu terasa begitu cepat, tak terasa mama dan saya sudah berada di ruang tunggu pukul setengah 6 pagi. Sangat disayangkan, buku bacaan yang harusnya sudah saya masukkan terlebih dahulu ke tas, ternyata masih tertinggal di atas tempat tidur. Berarti kali ini saya harus rela menunggu tanpa membaca buku, seperti ritual yang biasanya saya lakukan apabila berada di waiting room bandara. Tapi karena kali ini aku ditemani oleh sang mama tercinta, maka waktu menunggu sampai boarding time pun tak terasa. Tak lama, suara petugas bandara sudah memberikan informasi bahwa penumpang sudah boleh memasuki pesawat. Yeah, sebelum mematikan hp, tak lupa mengirimkan pesan singkat ke papa dan adik2 bahwa kami akan memasuki pesawat.
Cuaca di perjalanan cukup baik sampai 3/4 perjalanan, tetapi sebelum tiba di Cengkareng, langit mulai terlihat gelap. Tapi pendaratan berjalan cukup mulus. Keluar dari pesawat, langit jakarta tampak gelap dan angin juga lumayan kencang. Setelah cukup lama menunggu untuk pengambilan barang bagasi, kami mulai menuju ke halte damri terdekat. Setelah membeli tiket menuju lebak bulus (karena akan turun di dekat daerah tanah abang), saya dan mama duduk di ruang tunggu bus. Langit semakin menghitam, angin semakin kencang, dan terlihat air hujan mulai turun. Dan bukan gerimis, tetapi hujan yang sangat deras disertai angin kencang. Ya, hujan masih sayang mengguyur jakarta sampai kami tiba di tempat tujuan selanjutnya. Yaitu tempat membeli oleh-oleh untuk keluarga yang ada di Belitung. Selesai berbelanja, tujuan selanjutnya adalah rumah keluarga yang berada di daerah pondok ranji. Sore hari saya dan mama sudah tiba disana. Waktunya beristirahat. Niat hati ingin beristirahat, tetapi setelah maghriban, salah satu status bbm teman yang tinggal di jakarta sedikit menarik perhatian. Walaupun masih lelah karena perjalanan, tetapi niat untuk menikmati malam di ibukota lumayan menggiurkan. Apalagi bersama teman yang memang cukup akrab dengan saya di kantor. Akhirnya bbm berbalasan, dan pukul 20.30 kami sudah bertemu di tempat yang sudah ditentukan. Canda tawa, sembari menikmati malam dan snack yang tersaji di cafe Amarone membuat malam begitu indah. Begitu juga dengan berkenalan dengan orang-orang baru (teman-temannya temanku.red). Pukul 01.30 pagi barulah aku tiba di rumah. Perjalanan hari ini cukup melelahkan.


08.05.12
Hari ini pagi-pagi mama dan nyai (panggilan untuk adik bungsu dari nenekku) sudah pergi shopping.

Kamis, 19 April 2012

Battleship

Yah, kali ini saya akan membahas tentang film yang baru-baru ini saya tonton beberapa hari sebelum on duty di hutan belantara. And the title is "BATTLESHIP". Film yang bagus menurut saya, sampai rela menonton film ini dua kali. Ya, DUA kali. Hehehe.

Sedikit review tentang film ini, Film Battleship merupakan karya fiksi ilmiah Amerika Serikat yang menceritakan peperangan antara Angkatan Laut AS melawan alien, yang diangkat berdasarkan game anak-anak terbitan Milton-Bradley dan kini telah dimiliki Hasbro. Film tersebut juga disebut-sebut dengan julukan "Transformers" versi Angkatan Laut. Serta, sebagai persembahan untuk perayaan ke-100 tahun perusahaan film legendaris Universal Pictures. Taylor Kitsch,sebagai aktor utama yang berperan sebagai Alex Hopper dengan sifat pembangkangnya, membuat saya merasa tertantang untuk terus menikmati film ini sampai habis.

Selasa, 17 April 2012

Perut = Pipi = Tembem

Pagi, di office, hujan dan dingin.
Pagi ini hampir satu office tidak ada yang sarapan pagi, dikarenakan hujan yang tak kunjung berhenti dari tadi malam membuat semua orang stuck di kamar masing-masing. Berhubung letak kamar dan ruang makan yang terpisah, membuat kami berfikir berulang-ulang untuk menerobos hujan yang sangat deras itu. Akhirnya menahan lapar adalah opsi terbaik dibandingkan menerobos hujan yang bisa membuat coverall ini basah kuyup.
Saat itu pukul 06 pagi. Biasanya setiap jam 06 ini kami melakukan toolbox meeting di construction area. Berhubung hujan yang tetap menunjukkan eksistensinya di belantika per-Dayung-an, maka meetingpun di cancelled. Good. Tambah manyun di office dengan perut keroncongan. Cacing-cacing yang sudah mulai mengumpulkan masa dengan orasi-orasinyapun membuat saya yang masih bertahan di depan dekstop komputer akhirnya memaksakan diri menuju ke tengah ruangan.