Pages

Rabu, 16 Januari 2013

Dongeng vs Kenyataan

Tulisan kali ini terinspirasi dari salah satu film yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari yang berjudul "perahu kertas". Satu penggalan percakapan dari film tersebut kurang lebih seperti ini "Dongeng aja ga selalu happy ending, apalagi di kenyataan hidup kita". Kalimat ini terus terngiang di otak saya beberapa hari ini. Kita selalu berharap mempunyai akhir yang baik dalam semua hal yang kita jalani. Tetapi tidak semua hal itu benar-benar berakhir dengan baik.
Dongeng biasanya bisa berakhir sama dengan apa yang difikirkan si pembaca. Tapi pada kenyataannya, hal yang kita susun dengan begitu rapi-pun bisa menghasilkan sesuatu yang ada di luar ekspetasi kita. Hal ini bisa terjadi karena di kehidupan nyata banyak hal yang bisa saja tiba-tiba terjadi, entah memperlancar atau memperlambat perjalanan ini.

Suatu sore saya tertarik dengan satu kalimat dari penyiar yang saya dengar di salah satu radio di kota saya. Dia mengatakan bahwa mempertahankan suatu hubungan lebih sulit daripada memulai, karena awal percintaan akan selalu indah. Ketika saya analisa kembali pendapat itu, saya setuju bahwa cinta tidak se-simple cerita-cerita FTV yang mudah dan berakhir happy ending. Di kenyataannya, mempertahankan cinta itu sangatlah sulit. Banyak hal yang berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula. Disitulah seringkali terjadi perdebatan yang berakhir dengan keributan dan akhirnya berakhirlah suatu hubungan.

Semua orang pasti menginginkan kehidupannya lurus-lurus saja. Ingin hambatan yang ada tidak sampai menghancurkan rencana yang sudah dibuat. Ya, kembali lagi bahwa manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, hasil akhir kembali lagi kita serahkan kepada Sang Pencipta. Tetap tersenyum menjalani hari akan membuat kita merasa lebih relax dalam menghadapi apapun yang akan terjadi di depan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar